Wednesday, July 28, 2010

handuk hotel

Kadang kalau kita pergi, untuk menghemat ruang tas atau meminimalisir berat tas yang akan kita bawa adalah dengan tidak membawa handuk. Hal ini seringkali dilakukan, karena biasanya ditempat kita menginap disediakan handuk.

Namun hal itu jarang sekali saya lakukan, namun berhubung akan pergi dinas dalam waktu yang cukup panjang, dan kebetulan dinas-nya bareng dengan salah seorang pejabat, maka tidak mungkin menginap dihotel yang kelas melati. Dengan ekspektasi menginap dihotel berbintang dan yang pastinya handuknya terjamin, maka pergilah saya tanpa membawa handuk untuk meminimalisir berat tas yg saya bawa, karena selain membawa pakaian, saya juga harus membawa berkas2 yang banyak.

Tapiiiiiiiiii.....
Sial bagi saya, handuk hotel yang nampaknya bersih ternyata membawa kuman penyakit. Sepulang dinas, badan saya gatal2 dan terkena penyakit kulit. Aargh... akhirnya harus ke dokter dan berobat...

Lain cerita dengan teman saya, Sepulang dinas, teman saya yang sedang hamil terkena penyakit herpes yang diduga karena menggunakan handuk hotel.

Oleh karena itu, seberat apapun bawaan saya, semewah apapun hotel itu... Saya tidak akan menggunakannya... KAPOK

Monday, July 19, 2010

all i am

Who do you think you see
When you look at me
Is it somebody strong
Somebody you could admire

And who do you think I am
when I take your hand
Are you counting on me
To fill your dreams and your desires

Well all I am
is lonely just like you
All I wanna do
is have one dream comes true
All I am
is handing you my heart
hoping to be part of you

Who do you think you are
Standing in the dark
Are you waiting for me
Why can't I reach you from here

oh, how do I get to you
when you look me through
don't you think that maybe
we have something special to be shared

Wednesday, July 14, 2010

Beautifull ternate 2

Setelah puas menjelajah tidore, kemudian beralih untuk menjelajah ternate..
Sebelum berangkat, aku mendapat tugas untuk mencari tempat2 menarik di ternate...
Ditetapkanlah tempat2 berikut ini:
- keraton ternate
- danau tolire
- pantai sulamadaha
- benteng oranye
- benteng toluko
Namun pada kenyataannya, kami tidak mengunjungi kedua benteng tersebut. Sayang sekali, padahal benteng2 di ternate merupakan benteng2 tertua yang ada di indonesia.

Keraton Ternate, berada tepat di alun2 kota ternate, jadi karena merupakan kota yang luasnya tidak seberapa. Pastilah kita akan melewati keraton Ternate. Sayangnya, untuk mengunjungi keraton ternate, harus membuat janji dulu sehari sebelumnya, jadi tidak bisa seenaknya mengunjungi tempat tersebut. Karena belum membuat janji, kamipun hanya bisa melihat keraton dari luar saja...

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke batu angus. Kenapa dinamakan batu angus?
Batu angus adalah sebuah kawasan di pulau Ternate yg merupakan jalur lahar, di bilang batu angus karena di banyak sisa2 letusan gunung yang sangat besar pada jaman dulu berupa lahar yg telah membeku menjadi batu2 hitam dengan bentuk tak beraturan ya.... kayak batu yang hangus..............
batu-batu ini berjejer dari puncak gunung sampai ke pantai.....


Berikutnya ke pantai sulamadaha, pantai ini pasirnya hitam seperti di krakatau. Wajar saja, karena pantai ini ada di kaki gunung gamalama. Jadi pasirnya merupakan pasir gunung, sama seperti krakatau. Tapi, airnya jernih sekali, padahal kalau dilihat dari jauh, warnanya hitam, tapi kalau dilihat dari dekat jernih sekali, ini dikarenakan pengaruh dari pasirnya...
Kalau anda hobby snorkeling, bisa menyusur pantai agak keatas, ketempat bernama hall. Disana disewakan alat snorkeling, dan pastinya spotnya bagus sekali untuk snorkeling, karena lautnya belum tercemar limbah.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan menanjak melewati desa2 penduduk, dimana sepanjang jalan harum dengan wangi cengkeh..
Sampailah kami di danau tolire, danau vulkanik berwarna hijau yang terletak dibawah kaki gunung gamalama.
legenda danau tolire yang kudapat dari temanku orang ternate adalah dahulu kala ada bapak dan anaknya yang berhubungan dan akhirnya anaknya tersebut hamil. Karena kelakuan mereka itu, akhirnya mereka dikutuk. Kedua anak-beranak itupun melarikan diri, konon ditempat bapaknya berpijak amblas dan akhirnya membentuk danau tolire besar, sedangkan tak jauh dari situ sekitar 200m terdapat danau tolire kecil yang katanya tempat anaknya itu.
Diluar dari legenda tadi, danau tolire sendiri memiliki aura mistis yang sangat kental, konon bagi yang beruntung dan berhati bersih dapat melihat buaya putih didanau tersebut.
Namun ada juga keunikannya, cobalah melempar batu kedanau tersebut, pasti tidak akan sampai kesana batunya. Biasanya jika kita melempar batu ke air, maka akan ada percikan di air pertanda batu tersebut sampai ke air, namun di danau tolire, batu tersebut tidak akan pernah sampai kedanau, walau sekuat apapun kita melemparnya.
Hal inilah yang menjadi lahan bisnis bagi masyarakat sekitar, batu2 mereka jual kepada wisatawan yang berminat untuk mencoba melempar.

Monday, July 12, 2010

beautifull ternate 1



Beberapa waktu lalu berkesempatan untuk pergi ke Ternate. Perjalanan ditempuh selama 4 jam dari jakarta, dengan transit terlebih dahulu di Menado selama 15 menit. Dari Menado, pindah pesawat menggunakan pesawat yang lebih kecil yang hanya berkapasitas 20 orang. Dan jujur saja itu pengalamanku pertama kali menggunakan pesawat kecil. Rasanya???
Umm.... pernah naik bajaj? seperti itulah rasanya, penuh getaran, panas, dan berisik suara mesinnya. Jadi menurut saya itulah pengalaman pertama kali naik "bajaj terbang".

Sesampainya di bandara Sultan Babullah, kami disambut dengan pemandangan yang sangat indah. Bandaranya dikelilingi laut yang berwarna biru jernih, langit yang biru bersih, dan ber-background gunung Gamalama yang megah. Menurutku ini adalah bandar udara yang memiliki pemandangan terindah. Walau bandaranya terkesan bandara darurat, yang hanya terdiri dari satu bangunan kecil, tidak berpendingin dan kesannya tak terawat.

Sampai di ternate pukul 11 siang waktu setempat, padahal berangkat dari Soetta pukul 5 pagi, hal ini dikarenakan beda waktu dua jam antara jakarta dan ternate. Karena sudah siang, kamipun makan siang disebuah rumah makan yang terletak dipinggir laut dan berlatarbelakang gunung yang ada di uang seribu rupiah, indah sekali....

Setelah selesai menyelesaikan pekerjaan di pelabuhan perikanan di ternate, sore harinya kami berwisata kuliner. Kami mencicipi pisang yang dicocol sambal dan minuman "goraka" yang terdiri dari air jahe dengan gula aren ditaburi kacang kenari.

Kemudian tujuan berikutnya adalah ke pulau tidore. Untuk ke Tidore, cukup menggunakan kapal veri kecil dengan ongkos Rp.7.500 per orang yang memakan waktu 10-15 menit.


sampai dipelabuhan tidore, kami disuguhi dengan pemandangan pelabuhan yang cantik. Air laut yang bening dan dibawahnya banyak ikan berwarna-warni yang berenang2... Pemandangan yang langka untuk sebuah pelabuhan. Karena biasanya pelabuhan itu kotor dan susah sekali untuk kita bisa menemukan ikan berenang di airnya.

Untuk di tidore, tidak usah khawatir akan angkutan, karena didepan pelabuhan, merupakan terminal bus/angkot. Atau kalau jumlah orangnya banyak, kita bisa menyewa mobil disamping pelabuhan. Which is verry recomended, karena suhu di ternate-tidore sangat panas, jadi menggunakan mobil ber-ac merupakan pilihan tepat.

Pemandangan di Tidore tak lain adalah laut yang biru, sepanjang jalan kita bisa melihat laut yang indah. Bahkan dibelakang rumah penduduk pun terdapat laut yang bersih, tidak ada sampah. Mungkin ini yang namanya "paradise in your own backyard". Disepanjang jalan juga wangi cengkeh, rempah2 yang banyak terdapat di tidore. Sayangnya wisata di tidore belum dikembangkan dengan maksimal oleh pemerintahnya. Padahal kalau mau diurus dengan benar, mungkin bali dan manado bisa kalah, karena menurut saya pemandangannya luar biasa indah. Tetapi kalau anda senang menyendiri, tidore adalah pilihan yang tepat, karena suasananya yang sepi dan damai.



to be continued....

Monday, July 5, 2010

kepiting kenari, si langka nan maknyuss



saat ke ternate kemarin, sempat mencicipi kepiting yang sangat enak sekali. Selidik punya selidik, namanya adalah kepiting kenari. Tidak seperti kepiting lainnya yang pernah kumakan, rasa kepiting kenari jauh lebih enak, dengan daging kepiting yang lebih banyak dari kepiting biasa.
Harganya?
hmmm... Klo ngga dibayarin, mungkin akan mikir beberapa kali sebelum memesannya..

berikut keterangan tentang kepiting kenari yang didapat dari mbah google:
"Kepiting Kenari merupakan jenis kepiting yang dapat dimakan, yang hanya dapat ditemukan di daerah Maluku dan Sulawesi. Untuk menemukannya di Jakarta berarti penyelundupan. Tetapi jika dapat ditemukan, harga paling murah Rp. 300.000,-/kg dalam keadaan hidup, sedangkan berat seekor kepiting kenari ini 3-6 kg/ekor dan kepiting kenari ini siap dikonsumsi jika sudah berumur 8-10 tahun. Bisa dibayangkan mahal dan langkanya kepiting kenari ini."

"Makanan utama kepiting kenari adalah buah kelapa, sampai ia sering disebut pencuri kelapa. Orang Inggris menyebutnya robber crab karena menganggap ketam itu mencuri kelapa pada malam hari. Ia memang mahir memanjat kelapa, dengan ujung kakinya yang runcing sebagai tangan pemeluk batang, sampai setinggi 20 m untuk memetik buah. Menurut cerita rakyat setempat, kalau sudah berhasil memetik buah kelapa, ia akan menjatuhkan buah itu ke tanah dan turun dulu untuk menguliti buah dengan capitnya yang luar biasa kuatnya. Sesudah dikuliti, buah akan dibawa lagi naik pohon, dan dari atas pohon buah itu dijatuhkan ke tanah agar pecah. Barulah ia turun lagi untuk makan buah yang sudah pecah. Ia tidak pernah makan buah di atas pohon."

source :http://vibizlife.com/travel_details.php?pg=travel&id=12987

wanna try?
sayang sekali, karena kepiting kenari mmerupakan binatang yang langka dan dilindungi. Penjual-belian kepiting kenari di Jakarta sangat dilarag, kalaupun ada, berarti merupakan barang selundupan.
then, i suggest not to try this crab.