Thursday, June 11, 2015

a trip to Banjarmasin

Jauh sebelum demam batu akik melanda Indonesia, sy berkesempatan mengunjungi pusat batu alam yang terkenal di Indonesia.. Martapura - Kalimantan Selatan... bagi para penggemar batu, tentu tahu tempat ini. Beragam batu alam terdapat disini dengan harga yang terjangkau. Sebagai orang yang tidak terlalu suka dengan batu, saya lebih tertarik untuk menjelajahi wisata alam yang ada di Kalimantan Selatan dan juga wisata kuliner tentunya... Kuliner pertama yang saya coba ketika sampai adalah soto bang amat banjarmasin, letaknya persis di tepi sungai martapura. Orang bilang, belum lengkap rasanya kalau ke banjarmasin tapi belum mencoba soto bang amat.
Didorong oleh rasa penasaran, berangkatlah saya dan rombongan kesana, ingin tahu bagaimana rasanya soto yang terkenal itu. Sampai disana sudah lewat makan siang, jadi suasana sudah mulai sepi.. tapi makanan juga sudah banyak yg habis. Kami memesan soto banjar dan juga sate ayam yang merupakan makanan andalan disana. Menurut saya dan teman2, rasanya tidak se-wah yg digembar-gemborkan di web2 dan cerita2 orang, tapi semua itu terbayar dengan pemandangan sungai martapura yang menenangkan... lumayanlah...
Pagi hari kami berangkat untuk melihat pasar apung yang merupakan ikon kota banjarmasin. Menurut pak supir rental, kami harus siap jam 5 pagi jika ingin kesana. Tapi namanya rombongan, ada saja yang telat, sehingga kami berangkat jam 6 pagi dan sampai sana jam 7 which is pasarnya sudah sepi. Untuk pergi ke pasar apung, kami berangkat dari tepian sungai kuin. Berangkat dari depan masjid Sultan Suriansyah. Masjid Sultan Suriansyah tersendiri merupakan masjid bersejarah di Banjarmasin, karena merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan.
Dari pinggir sungai kuin, kami naik jukung untuk pergi ke pasar apung. Sepanjang perjalanan menuju kesana, kita dapat menikmati kehidupan masyarakat sepanjang sungai... Sampainya di pasar apung, suasana sudah sepi karena hari sudah lumayan siang... hanya tersisa beberapa pedagang yang menjajakan dagangannya. Kamipun membeli nasi bungkus dari penjual disana dan menikmatinya diatas perahu sambil meneruskan perjalanan ke tujuan berikutnya. Tujuan berikutnya adalah hutan wisata alam pulau kembang... Dengan menyusuri sungai, kami sampai ke pulau tersebut... saat baru sampai ke pulau tersebut, belum juga sampan berlabuh di dermaga, perahu kami sudah diserbu oleh banyak monyet penghuni pulau tersebut. Monyet-monyet tersebut berenang dan menyerbu ke dalam perahu kami, mengambil makanan yang ada di dalam perahu... Benar2 pengalaman yang langka dan cukup menegangkan, karena benar2 tidak menyangka bahwa monyet-monyet tersebut bisa berenang dan menyerbu perahu. Pulau kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Kawasan pulau Kembang juga merupakan salah satu obyek wisata yang berada di dalam kawasan hutan. Uniknya, untuk masuk ke kawasan ini, tarif yang dikenakan kepada wisatawan domestik dan luar dibedakan sangat jauh tarifnya. Pemandangan di pulau ini juga masih alami, dimana kita bisa menyusuri hutan bakau dan melihat monyet di habitat aslinya. Tapi jika kita hendak berkeliling pulau, hendaknya didampingi oleh penjaga, karena kita bisa-bisa diserbu oleh gerombolan monyet di pulau ini.
Selesai melihat2 monyet di pulau kembangan, perjalanan lanjut ke Martapura... Belum lengkap rasanya kalau ke kalimantan selatan tapi belum ke Martapura. Martapura bisa dikatakan surganya penggila pernak-pernik dan perhiasan. Disini kita bisa mendapatkan aneka pernak-pernik seperti cincin, gelang, kalung, bros, tas, dan sebagainya yang terbuat dari aneka macam bahan dari berlian asli, emas, sirkon, perak, batu alam, kristal hingga bahan imitasi dari kaca maupun plastik. Saya dan teman-teman pun sampai gelap mata rasanya melihat beragamnya perhiasan yang ada di Martapura. Tak terasa berbelanja di Martapura membuat dompet menipis :D
Malam harinya, kami lanjut wisata kuliner dengan mencicipi lontong orari yang terkenal. Suasana malam itu di kedai lontong orari sangat penuh, orang antri untuk dapat makan di sana. Makanan khas di lontong orari adalah lontong yang disajikan dengan sayur nangka dan lauk ikan haruan atau ikan gabus... karena lelah berkeliling banjarmasin seharian, satu piring lontong orari pun tandas dilahap...
Walau waktu yang dihabiskan di banjarmasin termasuk singkat, tapi perjalanan kali ini terbilang cukup lengkap. Mulai dari wisata kuliner, wisata cagar alam dan juga shopping :)

No comments:

Post a Comment