dan pemahaman itupun datang tiba2...
laksana anak panah yang melesat kesasarannya....
memasuki alam sadarku seketika...
untuk apa menunggu hal yang tak pasti?
untuk apa berdiam diri terkungkung dalam kegelisahan?
ketika diluar terdapat banyak kesempatan..
ketika diluar banyak hal-hal yang menarik untuk dicoba...
dan pemahaman itupun datang tiba2..
tanpa pemberitahuan sebelumnya....
Keluar lah kawan,
raihlah kesempatan yang ada dihadapanmu..
janganlah kau berdiam diri dan menunggu yang tak pasti..
keluarlah...
dan nikmatilah hidupmu!!!
Monday, May 30, 2011
Sunday, May 29, 2011
you and my plan
tahukah kamu bahwa aku adalah seorang perencana...
begitu banyak inginku yang ingin kulakukan...
karimun... derawan... dieng... paralayang... bahkan owl city...
tapi semua urung kulakukan, jangankan kulakukan...
merencanakannya saja aku tak berani...
semua karena sebuah janji...
sebuah janji yang aku sendiri belum jelas tentang kelanjutannya...
jadilah aku disini...
menunggu dan terus menunggu...
*minggu malam, setelah ditanya berkali2 ttg rencana dieng dan paralayang dan juga tawaran ke derawan yang sangat menggoda...
begitu banyak inginku yang ingin kulakukan...
karimun... derawan... dieng... paralayang... bahkan owl city...
tapi semua urung kulakukan, jangankan kulakukan...
merencanakannya saja aku tak berani...
semua karena sebuah janji...
sebuah janji yang aku sendiri belum jelas tentang kelanjutannya...
jadilah aku disini...
menunggu dan terus menunggu...
*minggu malam, setelah ditanya berkali2 ttg rencana dieng dan paralayang dan juga tawaran ke derawan yang sangat menggoda...
Friday, May 27, 2011
my first diving experience...
sebenarnya keinginan untuk diving sudah lama sekali dirasa... karena seringnya snorkeling, dan penasaran tentang bagaimana rasanya diving.
Keinginan untuk kurus diving pun sudah lama pula ...
namun, ketika mencari2 info, ternyata harga kursus diving itu mahal... berkisar 2juta-an, maka niat untuk diving pun urung dilakukan...
Ketika ada kesempatan untuk diving di bali, kesempatan itu tentu saja tidak disia-siakan.. dengan segera kuambil tawaran diving tersebut.
Well, sebenarnya hanya diving utk senang2 bagi pemula... kedalamannya pun hanya 2-5 meter... tapi tetap saja diving jg namanya.... hehehe..
Sebelum diving, kami semua diberi pengarahan oleh instruktur tentang bagaimana cara menggunakan peralatan selam, cara berkomunikasi dibawah air, dan petunjuk keselamatan lainnya..
Sesudah siap, kamipun naik keatas perahu dan dipasangi peralatan menyelamnya...
ternyata setiap orang dikasih pemberat dipinggang, yang beratnya lumayan berat...
Satu persatu kamipun mulai turun ke air... agak panik juga karena harus memakai tabung di air, dan agak sulit mengambang karena berat tabung dan pemberat yang sudah menempel di tubuh..
Karena kami semua belum mempunyai sertifikat, maka satu orang didampingi oleh satu penyelam...
Ternyata menyelam itu tidak mudah, untuk bisa masuk ke dalam air, kami dibimbing oleh penyelam kami kebawah laut dan agak "ditenggelamkan" agar bisa masuk kedalam air.. hehehe...
pada saat kedalaman sudah 2 meter, tekanan air pun sudah mulai terasa di telinga, langsung saja kami memencet hidung sesuai yg diajarkan instruktur saat didarat...
saat lebih dalam lagi, ikan2 cantik berwarna-warnipun bermunculan...
Subhanallah indahnya....
dan tidak lupa didalam air, kami mengabadikan diri kami dengan berfoto ria :D
Keinginan untuk kurus diving pun sudah lama pula ...
namun, ketika mencari2 info, ternyata harga kursus diving itu mahal... berkisar 2juta-an, maka niat untuk diving pun urung dilakukan...
Ketika ada kesempatan untuk diving di bali, kesempatan itu tentu saja tidak disia-siakan.. dengan segera kuambil tawaran diving tersebut.
Well, sebenarnya hanya diving utk senang2 bagi pemula... kedalamannya pun hanya 2-5 meter... tapi tetap saja diving jg namanya.... hehehe..
Sebelum diving, kami semua diberi pengarahan oleh instruktur tentang bagaimana cara menggunakan peralatan selam, cara berkomunikasi dibawah air, dan petunjuk keselamatan lainnya..
Sesudah siap, kamipun naik keatas perahu dan dipasangi peralatan menyelamnya...
ternyata setiap orang dikasih pemberat dipinggang, yang beratnya lumayan berat...
Satu persatu kamipun mulai turun ke air... agak panik juga karena harus memakai tabung di air, dan agak sulit mengambang karena berat tabung dan pemberat yang sudah menempel di tubuh..
Karena kami semua belum mempunyai sertifikat, maka satu orang didampingi oleh satu penyelam...
Ternyata menyelam itu tidak mudah, untuk bisa masuk ke dalam air, kami dibimbing oleh penyelam kami kebawah laut dan agak "ditenggelamkan" agar bisa masuk kedalam air.. hehehe...
pada saat kedalaman sudah 2 meter, tekanan air pun sudah mulai terasa di telinga, langsung saja kami memencet hidung sesuai yg diajarkan instruktur saat didarat...
saat lebih dalam lagi, ikan2 cantik berwarna-warnipun bermunculan...
Subhanallah indahnya....
dan tidak lupa didalam air, kami mengabadikan diri kami dengan berfoto ria :D
Saturday, May 7, 2011
behind the scene of a trip to peucang island
Pernah lihat artikel disuatu majalah ttg suatu tempat, dan langsung ingin segera ketempat itu?
Kejadian itu persis seperti yg saya alami. Ketika dipesawat balik dari makassar, tak sengaja terbaca artikel tentang pulau peucang di ujung kulon. Di artikel itu diceritakan tentang bagaimana alaminya alam ujung kulon dan satwa2 liar yang ada disana.
Ya artikel itu membuatku takjub dan ingin segera menginjakkan kaki ke pulau peucang. Akhirnya setelah mengumpulkan data tentang pulau peucang, akhirnya diketahui bahwa untuk ke pulau peucang harus menggunakan perahu yang cukup lumayan mahal sewanya, dua juta saja sehari $_$ dengan kapasitas kapal 20 orang untuk satu perahu.
Jadi untuk menghemat biaya, maka jumlah orang yg ikut trip minimal 15 orang, juga untuk mengangkut orang sebanyak itu dari jakarta, tidaklah mungkin kalau harus mengeteng angkot ke ujung kulon.
Maka saya ajaklah teman saya yg aktif di salah satu komunitas backpacker, dengan harapan pastinya dia banyak link untuk sewa mobil, dan pastinya punya banyak teman yang berminat ikut trip ini.
Akhirnya setelah trip ini, dalam waktu tiga hari jumlah peserta yg terkumpul sudah 40 orang... Awalnya tidak menyangka bahwa akan banyak peminat, karena medan yang akan ditempuh lumayan berat, juga akan sangat menantang..
Beratnya medan yang akan ditempuh, juga banyaknya peserta yang ikut... membuat banyak hal yang harus disiapkan.. juga sebagai panitia, agak lebih bawel dengan memberikan pengumuman ini-itu tentang trip tersebut, semuanya dilakukan agar berjalan lancar.
Walau banyak pengumuman dan pemberitahuan mengenai trip ini, tapi banyak jg peserta yang tidak mau membacanya, sehingga hampir setiap hari ada saja yg bertanya tentang hal2 yang hampir sama..Cukup menyita waktu juga.. tapi tidak apalah, dibandingkan dengan peserta yang berburuk sangka menganggap kami pihak panita mengambil untung dan tidak profesional..
tentu saja hal itu membuat gondok, karena panitianya kami tidak profit oriented, dan juga bukan event organizer, hanya sekumpulan orang yg ingin jalan2 dan mengajak teman lainnya, juga sharing cost! walau kesal, tapi kami berusaha sebaik mungkin meng-arrange trip ini agar berjalan lancar. Agak kesal sebenarnya, karena hampir setiap hari selalu komplain. Untung saja komplain nya lewat YM, coba kalau langsung.... *bisa keluar tanduk asli
Beberapa hari sebelum hari H, ternyata pihak yang kami percayai untuk mengurus bis, tidak bisa dihubungi... semakin paniklah kami, karena bisnya sudah kami bayar lunas, dan pastinya kalau sampai harus menyewa bis lagi, hilanglah uang yg sudah kami bayar.
Untuk berjaga-jaga kamipun menyewa bis baru lagi, dengan membayar DP sejumlah tertentu, agar kalau bis pertama yg sudah lunas tidak bisa dihubungi, kami masih bisa berangkat sesuai jadwal.
Saat keberangkatan akhirnya tiba. Sesuai rencana awal, meeting point di slipi jaya pukul 19.00 daaaaaan... kami berangkat pukul 22.00 *ngaret parah
dengan menggunakan bus ngeteng ke serang dan dalam keadaan macet parah (saat itu akan long weekend) dan bus yang penuh, terpaksalah kami harus berdiri lama sampai akhirnya harus menunggu penumpang satu persatu turun hingga akhirnya mendapat duduk.
Tiba di serang pukul 01.00, kami lanjut dengan bis yang sudah kami sewa.. setelah melalui perjalanan yang lumayan rusak dan berkelok2, tibalah kami di desa sumur pukul 05.00 pagi.
Rencana awal, kami akan menyeberang ke peucang dari desa taman jaya. Tapi karena taman jaya itu jauh, dan jalannya rusak berat, tidak mungkin bisa dilewati bus kecil, maka kami menyeberang dari desa sumur.
Karena perubahan tempat menyeberang, perahu yg kami pesan jadi mundur jam keberangkatannya menjadi jam 8 pagi. Akhirnya kamipun harus menunggu dari jam 5 sampai jam 8 didesa sumur.
Awalnya peserta senang-senang saja dan berfoto2 sunrise dipinggir pantai. Tiga jam kemudiaan.... #kriiiiik
perahu yg kami pesan memiliki masalah teknis, daaaaaan akhirnya terlambat datang. Karena melihat wajah peserta yang sudah mulai suntuk, berkali2 telepon (baca: marah2) kepihak penyedia perahu... daaan akhirnya perahu datang jam 10 pagi --""""""
Ditengah penyeberangan, ternyata salah satu perahu mengalami kerusakan (kami menyewa dua perahu), alhasil satu perahu harus menarik perahu yg mogok itu... jadinya? yaa perjalanan molor hingga 4 jam, dari waktu normal 3 jam -__-
Sampai di peucang, sempat takjub sebentar dengan keindahan lautnya... gradasi hijau toska dan biru, hewan2 liar yg berlalu-lalang... Kekaguman yang tidak berlangsung lama, karena harus mengurus ini-itu di kantor TNUK. Untung saat itu ada teman yg dari dept. Kehutanan, sehingga kami diperlakukan dengan sangat baik dari taman TNUK.
Berkat teman sy itu jugalah, kami mendapat tambahan kamar. Tadinya kami hanya disediakan 3 kamar utk 36 orang.... (OMG!!). Akhirnya semua peserta dapat tertampung dikamar walau harus berhimpit2an.
Walau terlambat sampai di peucang, namun trip harus tetap berjalan sesuai iten. Hari pertama kami rencanakan untuk ke karang copong. Sebelum ke karang copong, kamipun meminta ijin ke pihak TNUK. Saat disana, kami dikagetkan lagi, karena harus membayar biaya tambat perahu, biaya masuk TNUK, dan biaya masuk masing2 objek wisata... Yang membuat kaget adalah, kami menganggap sudah membayar itu semua dengan pihak yang kami percayakan dengan perahu... ternyata semua itu belum dibayar $_$
Dan ternyata, utk masing2 objek wisata yg kami masuki, kami mendapatkan satu orang ranger utk menemani.Padahaaal kami juga sudah membayar orang utk guide kami selama di peucang kepada pihak yg kami percayakan perahu tadi -__-
Setelah membayar semuanya, dengan kepala pusing dan khawatir akan kekurangan dana, kamipun tetap pergi menerobos hutan untuk ke karang copong. Selama perjalanan, hutan yg alami, rusa yg berkeliaran, debur ombak yg berderu2, karang2 yg bermunculan saat surut... tak mampu menghilangkan penat di kepala, jujur baru kali ini tidak bisa menikmati trip, padahal pemandangannya indaaah....
Balik ke penginapan, kembali dipusingkan dengan keluhan ibu2 tukang masak. "utk 36 orang, bahan2 seginimah kurang neng, lauknya jg ga ada, ibu bingung mo masak apa"...
owh, rasanya saat itu kepala pusing tujuh keliling... My GOD!!! saya mo liburan, bukan cari pusing kya gini!!!
Besok paginya, sesuai rencana, kami pergi ke cidaon untuk melihat banteng liar. Kami sampai sekitar pukul 9 pagi. Sampai disana, kami disajikan pemandangan padang rumput yg luaaaas dan banyaknya ranjau darat (baca: pupup banteng) tapiiiii 0 banteng --"
ternyata kalau ingin melihat banteng, harus dibawah jam 8 pagi atau diatas jam 3 sore. Akhirnya walau tidak bisa melihat banteng liar, tapi kami masih bisa berfoto2 dipadang rumput.
Sesudah itu, kami snorkeling di citerjun.. Walau airnya jernih, tapi ikannya sedikit dan banyak terumbu karang yg sudah mati. Usut punya usut, perairan tersebut rusak oleh nelayan yg suka menggunakan pukat. Tapi sekarang hal tersebut sudah tidak ada lagi, karena hal tersebut sudah dilarang, dan masyarakat sudah lebih sadar akan pentingnya terumbu karang.
Puas snorkeling, kamipun kembali ke peucang utk makan siang. Makan siang yg lumayan enak, karena lauknya ikan(ikan yg kami beli dari nelayan dan harus mengeluarkan uang lagi). Rencana awal, adalah kami akan menghabiskan waktu saja di peucang karena sudah tidak ada budget utk ke tanjung layar. Namun dipikir2 karena sudah jauh2 ke peucang namun tidak ke tj. layar, sayang sekali. AKhirnya kamipun patungan utk ke tanjung layar.
Sampai di tanjung layar, kami harus naik sampan kecil utk menuju pulau. Melalui hutan yg lebat dan jalan setapak yg lumayan jauh (baca: sangat jauh). AKhirnya kami sampai di mercusuar tanjung layar. Ternyata mercusuar di pulau itu ada dua, satu yg baru dan satu yg lama peninggalan belanda. Pemandangan yg bagus tentunya di mercusuar yg lama, tapii untuk kesana, harus trekking lebih jauh lagi.. --"
Akhirnya hari terakhir tiba, kamipun check out dan siap2 pulang pagi hari, karena tidak ingin kemalaman dijalan. Daaaan perjalanan pulang pun sama saja dengan berangkat. PErahunya tiba2 mogok ditengah jalan --"
Sampai di desa sumur, kami dikagetkan lagi, ternyata perahu kecil yg kami gunakan utk mengangkut dari perahu ke desa sumur blum dibayar... OMG!!! not again!
dana sudah pas2an utk sewa bus!
akhirnya kami menelpon (baca: marah2) ke pihak yg kami percayakan utk mengurus perahu, namun tidak ada solusi dari dia, hanya minta maaf.(aargh!)
Akhirnya kamipun membayar perahu tersebut karena kasihan kepada bapak penarik perahunya.
Dan keajaiban pun terjadi, ketika di bis menghitung2 sisa dana yg ada. Ternyata dana yg ada masih berlebih... tidak tahu bagaimana hal itu terjadi, tapi itu merupakan berita gembira selama tiga hari tersebut.... Akhirnya dana berlebih itu kami kembalikan ke peserta. Melihat tawa gembira para peserta, hati saya pun gembira (terharu..)
informasi:
Untuk trip ini, sy mendapatkan nomor kontak dari milis, hampir semua tulisan di milis maupun di blog2 yg membahas peucang selalu menyebutkan Bpk Kom*r, sayapun mengontak dia dan mempercayakan semuanya kepada dia, mulai dari perahu, belanja bahan makanan, dan penginapan. Ternyata mulai dari perahu telat berjam-jam, perahu kecil utk menyeberang ke perahu besar blum dibayarnya, harga bahan makanan yg di mark-up gila2an, jumlah kamar yg tidak sesuai dengan yg dijanjikan, dan banyak hal mengecewakan lainnya yg membuat stress... saya rekomendasikan jangan menggunakan dia lagi kepada siapa saja yg mo ke peucang.
nb: baru kali ini jg saya trip, dan tidak mengambil satupun foto... --"""
dan karena trip ini pula, mungkin beberapa bulan ke depan saya tidak akan ber-backpack ria... mungkin berjalan2 yg lebih nyaman dan mengeluarkan sedikit uang lebih ^^
Kejadian itu persis seperti yg saya alami. Ketika dipesawat balik dari makassar, tak sengaja terbaca artikel tentang pulau peucang di ujung kulon. Di artikel itu diceritakan tentang bagaimana alaminya alam ujung kulon dan satwa2 liar yang ada disana.
Ya artikel itu membuatku takjub dan ingin segera menginjakkan kaki ke pulau peucang. Akhirnya setelah mengumpulkan data tentang pulau peucang, akhirnya diketahui bahwa untuk ke pulau peucang harus menggunakan perahu yang cukup lumayan mahal sewanya, dua juta saja sehari $_$ dengan kapasitas kapal 20 orang untuk satu perahu.
Jadi untuk menghemat biaya, maka jumlah orang yg ikut trip minimal 15 orang, juga untuk mengangkut orang sebanyak itu dari jakarta, tidaklah mungkin kalau harus mengeteng angkot ke ujung kulon.
Maka saya ajaklah teman saya yg aktif di salah satu komunitas backpacker, dengan harapan pastinya dia banyak link untuk sewa mobil, dan pastinya punya banyak teman yang berminat ikut trip ini.
Akhirnya setelah trip ini, dalam waktu tiga hari jumlah peserta yg terkumpul sudah 40 orang... Awalnya tidak menyangka bahwa akan banyak peminat, karena medan yang akan ditempuh lumayan berat, juga akan sangat menantang..
Beratnya medan yang akan ditempuh, juga banyaknya peserta yang ikut... membuat banyak hal yang harus disiapkan.. juga sebagai panitia, agak lebih bawel dengan memberikan pengumuman ini-itu tentang trip tersebut, semuanya dilakukan agar berjalan lancar.
Walau banyak pengumuman dan pemberitahuan mengenai trip ini, tapi banyak jg peserta yang tidak mau membacanya, sehingga hampir setiap hari ada saja yg bertanya tentang hal2 yang hampir sama..Cukup menyita waktu juga.. tapi tidak apalah, dibandingkan dengan peserta yang berburuk sangka menganggap kami pihak panita mengambil untung dan tidak profesional..
tentu saja hal itu membuat gondok, karena panitianya kami tidak profit oriented, dan juga bukan event organizer, hanya sekumpulan orang yg ingin jalan2 dan mengajak teman lainnya, juga sharing cost! walau kesal, tapi kami berusaha sebaik mungkin meng-arrange trip ini agar berjalan lancar. Agak kesal sebenarnya, karena hampir setiap hari selalu komplain. Untung saja komplain nya lewat YM, coba kalau langsung.... *bisa keluar tanduk asli
Beberapa hari sebelum hari H, ternyata pihak yang kami percayai untuk mengurus bis, tidak bisa dihubungi... semakin paniklah kami, karena bisnya sudah kami bayar lunas, dan pastinya kalau sampai harus menyewa bis lagi, hilanglah uang yg sudah kami bayar.
Untuk berjaga-jaga kamipun menyewa bis baru lagi, dengan membayar DP sejumlah tertentu, agar kalau bis pertama yg sudah lunas tidak bisa dihubungi, kami masih bisa berangkat sesuai jadwal.
Saat keberangkatan akhirnya tiba. Sesuai rencana awal, meeting point di slipi jaya pukul 19.00 daaaaaan... kami berangkat pukul 22.00 *ngaret parah
dengan menggunakan bus ngeteng ke serang dan dalam keadaan macet parah (saat itu akan long weekend) dan bus yang penuh, terpaksalah kami harus berdiri lama sampai akhirnya harus menunggu penumpang satu persatu turun hingga akhirnya mendapat duduk.
Tiba di serang pukul 01.00, kami lanjut dengan bis yang sudah kami sewa.. setelah melalui perjalanan yang lumayan rusak dan berkelok2, tibalah kami di desa sumur pukul 05.00 pagi.
Rencana awal, kami akan menyeberang ke peucang dari desa taman jaya. Tapi karena taman jaya itu jauh, dan jalannya rusak berat, tidak mungkin bisa dilewati bus kecil, maka kami menyeberang dari desa sumur.
Karena perubahan tempat menyeberang, perahu yg kami pesan jadi mundur jam keberangkatannya menjadi jam 8 pagi. Akhirnya kamipun harus menunggu dari jam 5 sampai jam 8 didesa sumur.
Awalnya peserta senang-senang saja dan berfoto2 sunrise dipinggir pantai. Tiga jam kemudiaan.... #kriiiiik
perahu yg kami pesan memiliki masalah teknis, daaaaaan akhirnya terlambat datang. Karena melihat wajah peserta yang sudah mulai suntuk, berkali2 telepon (baca: marah2) kepihak penyedia perahu... daaan akhirnya perahu datang jam 10 pagi --""""""
Ditengah penyeberangan, ternyata salah satu perahu mengalami kerusakan (kami menyewa dua perahu), alhasil satu perahu harus menarik perahu yg mogok itu... jadinya? yaa perjalanan molor hingga 4 jam, dari waktu normal 3 jam -__-
Sampai di peucang, sempat takjub sebentar dengan keindahan lautnya... gradasi hijau toska dan biru, hewan2 liar yg berlalu-lalang... Kekaguman yang tidak berlangsung lama, karena harus mengurus ini-itu di kantor TNUK. Untung saat itu ada teman yg dari dept. Kehutanan, sehingga kami diperlakukan dengan sangat baik dari taman TNUK.
Berkat teman sy itu jugalah, kami mendapat tambahan kamar. Tadinya kami hanya disediakan 3 kamar utk 36 orang.... (OMG!!). Akhirnya semua peserta dapat tertampung dikamar walau harus berhimpit2an.
Walau terlambat sampai di peucang, namun trip harus tetap berjalan sesuai iten. Hari pertama kami rencanakan untuk ke karang copong. Sebelum ke karang copong, kamipun meminta ijin ke pihak TNUK. Saat disana, kami dikagetkan lagi, karena harus membayar biaya tambat perahu, biaya masuk TNUK, dan biaya masuk masing2 objek wisata... Yang membuat kaget adalah, kami menganggap sudah membayar itu semua dengan pihak yang kami percayakan dengan perahu... ternyata semua itu belum dibayar $_$
Dan ternyata, utk masing2 objek wisata yg kami masuki, kami mendapatkan satu orang ranger utk menemani.Padahaaal kami juga sudah membayar orang utk guide kami selama di peucang kepada pihak yg kami percayakan perahu tadi -__-
Setelah membayar semuanya, dengan kepala pusing dan khawatir akan kekurangan dana, kamipun tetap pergi menerobos hutan untuk ke karang copong. Selama perjalanan, hutan yg alami, rusa yg berkeliaran, debur ombak yg berderu2, karang2 yg bermunculan saat surut... tak mampu menghilangkan penat di kepala, jujur baru kali ini tidak bisa menikmati trip, padahal pemandangannya indaaah....
Balik ke penginapan, kembali dipusingkan dengan keluhan ibu2 tukang masak. "utk 36 orang, bahan2 seginimah kurang neng, lauknya jg ga ada, ibu bingung mo masak apa"...
owh, rasanya saat itu kepala pusing tujuh keliling... My GOD!!! saya mo liburan, bukan cari pusing kya gini!!!
Besok paginya, sesuai rencana, kami pergi ke cidaon untuk melihat banteng liar. Kami sampai sekitar pukul 9 pagi. Sampai disana, kami disajikan pemandangan padang rumput yg luaaaas dan banyaknya ranjau darat (baca: pupup banteng) tapiiiii 0 banteng --"
ternyata kalau ingin melihat banteng, harus dibawah jam 8 pagi atau diatas jam 3 sore. Akhirnya walau tidak bisa melihat banteng liar, tapi kami masih bisa berfoto2 dipadang rumput.
Sesudah itu, kami snorkeling di citerjun.. Walau airnya jernih, tapi ikannya sedikit dan banyak terumbu karang yg sudah mati. Usut punya usut, perairan tersebut rusak oleh nelayan yg suka menggunakan pukat. Tapi sekarang hal tersebut sudah tidak ada lagi, karena hal tersebut sudah dilarang, dan masyarakat sudah lebih sadar akan pentingnya terumbu karang.
Puas snorkeling, kamipun kembali ke peucang utk makan siang. Makan siang yg lumayan enak, karena lauknya ikan(ikan yg kami beli dari nelayan dan harus mengeluarkan uang lagi). Rencana awal, adalah kami akan menghabiskan waktu saja di peucang karena sudah tidak ada budget utk ke tanjung layar. Namun dipikir2 karena sudah jauh2 ke peucang namun tidak ke tj. layar, sayang sekali. AKhirnya kamipun patungan utk ke tanjung layar.
Sampai di tanjung layar, kami harus naik sampan kecil utk menuju pulau. Melalui hutan yg lebat dan jalan setapak yg lumayan jauh (baca: sangat jauh). AKhirnya kami sampai di mercusuar tanjung layar. Ternyata mercusuar di pulau itu ada dua, satu yg baru dan satu yg lama peninggalan belanda. Pemandangan yg bagus tentunya di mercusuar yg lama, tapii untuk kesana, harus trekking lebih jauh lagi.. --"
Akhirnya hari terakhir tiba, kamipun check out dan siap2 pulang pagi hari, karena tidak ingin kemalaman dijalan. Daaaan perjalanan pulang pun sama saja dengan berangkat. PErahunya tiba2 mogok ditengah jalan --"
Sampai di desa sumur, kami dikagetkan lagi, ternyata perahu kecil yg kami gunakan utk mengangkut dari perahu ke desa sumur blum dibayar... OMG!!! not again!
dana sudah pas2an utk sewa bus!
akhirnya kami menelpon (baca: marah2) ke pihak yg kami percayakan utk mengurus perahu, namun tidak ada solusi dari dia, hanya minta maaf.(aargh!)
Akhirnya kamipun membayar perahu tersebut karena kasihan kepada bapak penarik perahunya.
Dan keajaiban pun terjadi, ketika di bis menghitung2 sisa dana yg ada. Ternyata dana yg ada masih berlebih... tidak tahu bagaimana hal itu terjadi, tapi itu merupakan berita gembira selama tiga hari tersebut.... Akhirnya dana berlebih itu kami kembalikan ke peserta. Melihat tawa gembira para peserta, hati saya pun gembira (terharu..)
informasi:
Untuk trip ini, sy mendapatkan nomor kontak dari milis, hampir semua tulisan di milis maupun di blog2 yg membahas peucang selalu menyebutkan Bpk Kom*r, sayapun mengontak dia dan mempercayakan semuanya kepada dia, mulai dari perahu, belanja bahan makanan, dan penginapan. Ternyata mulai dari perahu telat berjam-jam, perahu kecil utk menyeberang ke perahu besar blum dibayarnya, harga bahan makanan yg di mark-up gila2an, jumlah kamar yg tidak sesuai dengan yg dijanjikan, dan banyak hal mengecewakan lainnya yg membuat stress... saya rekomendasikan jangan menggunakan dia lagi kepada siapa saja yg mo ke peucang.
nb: baru kali ini jg saya trip, dan tidak mengambil satupun foto... --"""
dan karena trip ini pula, mungkin beberapa bulan ke depan saya tidak akan ber-backpack ria... mungkin berjalan2 yg lebih nyaman dan mengeluarkan sedikit uang lebih ^^
Subscribe to:
Posts (Atom)