Wednesday, February 16, 2011
dont worry about being broken
ur heart is located in ur chest
and is well protected by ur rib cage.
So don't be worry so much about it being broken
#humanbodyfact
Sunday, February 6, 2011
my trip to lampung (part 2)
My next destination...
tentunya teluk kiluan, mumpung ada di lampung, sayang sekali rasanya kalau tidak ke kiluan...
Sebelumnya, sy mencari teman perjalanan di milis backpacker (IBP), beruntungnya ada yg berencana trip kiluan bertepatan dengan tanggal saya dilampung.
Beruntungnya lagi, ternyata tempat saya menginap, searah dengan jalan dari bakauheuni ke kiluan, sehingga sy tidak perlu jauh2 untuk bertemu dengan teman2... justru saya yang dijemput di penginapan... hehee.. im just lucky ^^
Perjalanan dari bandar lampung ke kiluan memakan waktu 5 jam, umm.. mungkin karena sebelumnya rombongan kami mampir di pantai klara (kelapa rapat), salah satu pantai wisata yg ada di lampung, beruntungnya kami karena masih pagi sehingga pantai masih sepi...
Setelah puas foto2, perjalanan pun dilanjutkan... semakin jauh perjalanan, semakin banyak ditemui rumah2 asli khas lampung... dan juga semakin rusak jalanan yg dilalui..
Semakin dekat dengan kiluan, semakin banyak pula ditemui rumah2 dengan dekorasi dan altar2 seperti di bali, bahkan kami menemui sebuah pura yang lumayan besar di perjalanan..
Untuk menuju ke kiluan sepertinya diperlukan mobil dengan kondisi prima, karena jalanannya curam dan banyak yang rusak. Bahkan kami harus melewati jembatan yang kondisinya sangat mengkhawatirkan untuk dilalui mobil... Saat baliknya, jembatan itu roboh dan untuk melewatinya kami harus memperbaikinya dulu..
Sampai dikiluan, perjalanan yg panjang itupun terbayarkan, sebuah teluk yang dikelilingi bukit2 hijau... degradasi warna laut dari hijau toska ke biru.. diiringi hembusan angin yang lembut.... mantabs...
setelah makan siang dan beberes, kamipun menuju pantai pasir putih yg ada dikiluan..
Sebelum berangkat, kami diingatkan oleh pemilik penginapan agar tidak berenang di pantai pasir putih, karena ombaknya yang besar dan laut nya yang berada di samudera lepas, sehingga membahayakan kalau berenang disana.
Setelah traking melalui hutan, kamipun sampai dipantai tersebut..
dan benar saja ombaknya besar sekali... walau ombak besar, tidak menghalangi kami untuk bermain2 dengan ombak dan bernarsis ria :D
Puas bermain ombak, sekembalinya ke penginapan, hasrat ingin renang pun tak tertampung... jadilah kami berenang di depan penginapan hingga fajar tenggelam...
dan saat sunset pun bisa dinikmati langsung dari penginapan...
Esok paginya... subuh lebih tepatnya, walau hujan badai.. matahari tak terlihat dilangit.. kami tetap melanjutkan perjalanan utk melihat lumba2... karena sayang sekali sudah jauh2 ke kiluan tp tdk melihat bintang utamanya... which is lumba2..
walau hati deg2an karena ombak besar, langit gelap, petir menyambar2, hujan menerpa... namun perjuangan bertemu lumba2 pantang surut...
Dalam hati tak pernah lepas berdoa untuk diberi keselamatan, karena memang saat itu suasana mencekam.....
Setelah kurang lebih satu jam berlalu, dan tampaknya perjalanan akan sia-sia....
ternyata yang ditunggu2 pun muncul juga... segerombolan lumba2 tepat didepan mata...
seakan menari2 dan mengatakan bahwa perjuangan kami tidak sia2 ^^
it was an amazing moment though...
setelah puas melihat lumba2... kamipun melanjutkan ke pulau kelapa untuk bersnorkeling dan bermain2 air ^^ Dan setelah itu balik ke penginapan...
Perjalanan pulang tak kalah menantangnya, karena jembatan yang kemarin kami lalui, sudah rubuh, dan untuk melaluinya, kami harus bergotong royong untuk memperbaikinya sebelum melalui jembatan tersebut...
Sampai di Bakauheuni sudah malam, dan terus terang saja itu merupakan pengalaman saya naik kapal verry.. rasanya? hmm... pusing..
Niatan awal ingin beristirahat di kapal tidak bisa terlaksana, karena kelas bisnis yang kami gunakan ternyata fullmusic... dangdut pula...dengan penyanyi yg lumayan bahenol...
alamak... suara musik yang keras dan penyanyi yang atraktif sangat mengganggu sekali dimalam itu.. Akhirnya daripada tambah pusing, kamipun menjelajah kapal dan berfoto2 dikapal hingga sampai ke merak...
well, thats all...
it was a fun trip afterall...
i met allot of new friend in lampung :D
tentunya teluk kiluan, mumpung ada di lampung, sayang sekali rasanya kalau tidak ke kiluan...
Sebelumnya, sy mencari teman perjalanan di milis backpacker (IBP), beruntungnya ada yg berencana trip kiluan bertepatan dengan tanggal saya dilampung.
Beruntungnya lagi, ternyata tempat saya menginap, searah dengan jalan dari bakauheuni ke kiluan, sehingga sy tidak perlu jauh2 untuk bertemu dengan teman2... justru saya yang dijemput di penginapan... hehee.. im just lucky ^^
Perjalanan dari bandar lampung ke kiluan memakan waktu 5 jam, umm.. mungkin karena sebelumnya rombongan kami mampir di pantai klara (kelapa rapat), salah satu pantai wisata yg ada di lampung, beruntungnya kami karena masih pagi sehingga pantai masih sepi...
Setelah puas foto2, perjalanan pun dilanjutkan... semakin jauh perjalanan, semakin banyak ditemui rumah2 asli khas lampung... dan juga semakin rusak jalanan yg dilalui..
Semakin dekat dengan kiluan, semakin banyak pula ditemui rumah2 dengan dekorasi dan altar2 seperti di bali, bahkan kami menemui sebuah pura yang lumayan besar di perjalanan..
Untuk menuju ke kiluan sepertinya diperlukan mobil dengan kondisi prima, karena jalanannya curam dan banyak yang rusak. Bahkan kami harus melewati jembatan yang kondisinya sangat mengkhawatirkan untuk dilalui mobil... Saat baliknya, jembatan itu roboh dan untuk melewatinya kami harus memperbaikinya dulu..
Sampai dikiluan, perjalanan yg panjang itupun terbayarkan, sebuah teluk yang dikelilingi bukit2 hijau... degradasi warna laut dari hijau toska ke biru.. diiringi hembusan angin yang lembut.... mantabs...
setelah makan siang dan beberes, kamipun menuju pantai pasir putih yg ada dikiluan..
Sebelum berangkat, kami diingatkan oleh pemilik penginapan agar tidak berenang di pantai pasir putih, karena ombaknya yang besar dan laut nya yang berada di samudera lepas, sehingga membahayakan kalau berenang disana.
Setelah traking melalui hutan, kamipun sampai dipantai tersebut..
dan benar saja ombaknya besar sekali... walau ombak besar, tidak menghalangi kami untuk bermain2 dengan ombak dan bernarsis ria :D
Puas bermain ombak, sekembalinya ke penginapan, hasrat ingin renang pun tak tertampung... jadilah kami berenang di depan penginapan hingga fajar tenggelam...
dan saat sunset pun bisa dinikmati langsung dari penginapan...
Esok paginya... subuh lebih tepatnya, walau hujan badai.. matahari tak terlihat dilangit.. kami tetap melanjutkan perjalanan utk melihat lumba2... karena sayang sekali sudah jauh2 ke kiluan tp tdk melihat bintang utamanya... which is lumba2..
walau hati deg2an karena ombak besar, langit gelap, petir menyambar2, hujan menerpa... namun perjuangan bertemu lumba2 pantang surut...
Dalam hati tak pernah lepas berdoa untuk diberi keselamatan, karena memang saat itu suasana mencekam.....
Setelah kurang lebih satu jam berlalu, dan tampaknya perjalanan akan sia-sia....
ternyata yang ditunggu2 pun muncul juga... segerombolan lumba2 tepat didepan mata...
seakan menari2 dan mengatakan bahwa perjuangan kami tidak sia2 ^^
it was an amazing moment though...
setelah puas melihat lumba2... kamipun melanjutkan ke pulau kelapa untuk bersnorkeling dan bermain2 air ^^ Dan setelah itu balik ke penginapan...
Perjalanan pulang tak kalah menantangnya, karena jembatan yang kemarin kami lalui, sudah rubuh, dan untuk melaluinya, kami harus bergotong royong untuk memperbaikinya sebelum melalui jembatan tersebut...
Sampai di Bakauheuni sudah malam, dan terus terang saja itu merupakan pengalaman saya naik kapal verry.. rasanya? hmm... pusing..
Niatan awal ingin beristirahat di kapal tidak bisa terlaksana, karena kelas bisnis yang kami gunakan ternyata fullmusic... dangdut pula...dengan penyanyi yg lumayan bahenol...
alamak... suara musik yang keras dan penyanyi yang atraktif sangat mengganggu sekali dimalam itu.. Akhirnya daripada tambah pusing, kamipun menjelajah kapal dan berfoto2 dikapal hingga sampai ke merak...
well, thats all...
it was a fun trip afterall...
i met allot of new friend in lampung :D
Saturday, February 5, 2011
my trip to lampung (part 1)
trip kelampung ini termasuk trip dadakan... karena tiba2 saya ditugaskan untuk kelampung. Kesempatan jarang ini tentunya tdk boleh dilewatkan begitu saja...
Langsung saja saya meminta wangsit dan info ke mbah google mengenai lampung, dan juga tidak lupa mencari teman perjalanan ke lampung di milis IBP...
Sesudah semua tugas selesai dilampung, kesempatan itupun tak disia-siakan. Saya mulai mencari penginapan yang terjangkau, karena saya akan menginap melebihi waktu yg disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan info, penginapan dilampung banyak terdapat didaerah jl. raden intan. Mulailah saya mencari penginapan menggunakan ojek. Ternyata tukang ojeknya tidak tau mengenai penginapan yg murah, jadilah saya berjalan kaki mencari penginapan di sepanjang jalan raden intan.
akhirnya didapatlah penginapan yg lumayan murah, untuk kelas ekonomi, kamarnya sudah tersedia fasilitas ac, dan air hangat..dan posisinya tepat di pinggir jalan... nice..
untuk mencari makan pun mudah, tinggal naik angkot sekali yang berwarna hijau, sudah sampai di pusat kota, ada banyak tempat makan dan mall yang berjejeran... ongkosnya cukup dua ribu rupiah saja ;)
First destination,
setelah bertanya2 pada petugas hotel dan tukang parkir, saya berangkat ke pantai pasir putih (belakangan sy baru tahu ternyata di lampung banyak sekali pantai yg namanya pasir putih).
Dari Jl. Raden intan untuk ke pantai pasir putih harus tiga kali naik angkot.. Pertama naik angkot berwarna ungu sampai di terminal teluk, sesudah itu sambung angkot berwarna oranye, bilang saja ke supirnya klo kita ingin ke pantai pasir putih, nnti diberhentikan ditempat untuk menyambung angkot hijau kesana... masing2 angkot hanya dua ribu rupiah..
Menurut info, waktu tempuh dari bandar lampung ke pantai pasir putih hanya satu jam..
kenyataannya... memang satu jam, tapi jauuuuuuuuuuh sekali.. Di angkot, sy mengobrol dengan penumpang disana karena sy harus rajin2 bertanya agar tak tersesat dilampung, maklum saya sangat buta sekali tentang lampung, belum lagi saya dengar berita2 tentang rawannya lampung.
Tapi setelah mengobrol dengan penumpang diangkot, kesan seram itu hilang... ternyata mereka ramah2, walau logat bicara mereka agak keras.. Lucunya, sepanjang perjalanan, saya tidak merasa ada dilampung, tapi seperti di jakarta, banten, or jawa.. karena logat bicara orang2 ada yg jawa medok, sunda kasar, dan betawi yang kental...
Setelah satu jam perjalanan dan berganti2 angkot, akhirnya sampailah saya di pantai pasir putih...
Saat saya sampai disana keadaan sangat sepiii... yang ada hanya para pemilik warung pinggir pantai yang sedang rapi2 menyiapkan dagangannya, mungkin karena kedatangan saya terlalu pagi sehingga belum ada pengunjung yang datang.. HTM ke pantai ini dikenakan enam ribu rupiah perorang. Untuk pantai yang lumayan terkenal dilampung, pantai ini lumayan bersih, dengan warna air laut gradasi hijau toska dan biru... dan pantai yang putih bersih... sehingga lumayan bisa menghilangkan kepenatan dengan hanya duduk dipinggir pantai ini.
Disinipun kita bisa menyewa perahu yg banyak ditawarkan oleh para penarik perahu untuk menyebrang ke pulau diseberang (sy lupa namanya).. tapi karena saya hanya sendiri, takut juga untuk menyebrang sendirian ke pulau dan juga belum ada pengunjung di pagi itu...
Setelah cukup lama di pantai, saya putuskan untuk ke museum lampung. Sebelum kesana saya minta petunjuk ke mbah google, ternyataaaaaaa.... museum lampung tutup jam 10 pagi...
APAH???!!! jam 10 pagi udah tutup museumnya????
akhinya, karena masih pagi, dan juga karena sudah ada dilampung.. rasanya tidak lengkap kalau tidak ke way kambas...
Setelah bertanya sana-sini, rasanya sangat tidak mungkin untuk ke way kambas menggunakan angkot, karena memang tidak ada angkot yang ke sana... dan juga jarak yang jauuuuuuuh sekali dari bandar lampung... menurut yang saya baca dari mbah google, lama perjalanan bandar lampung-way kambas hanya 2,5 jam...
Akhirnya karena kondisi seperti itu, diputuskan utk merental mobil.. kebetulan sy juga dpt yg murah utk 12 jam hanya 200rb sajah :D *lucky me...
Perjalanan ke way kambas ternyata jauuuuuuh sekali, melewati hutan2 dan jalan yg rusak parah... info yg saya dapat hanya 2,5 ternyata BOHONG!!!! karena yg sesungguhnya bandar lampung-way kambas memakan waktu 4 JAM!!
untung saja supirnya baik hati dan informatif... sehingga was2 saya hilang, bagaimana tidak, sendirian dilampung melewati hutan2 bersama supir yg saya tidak kenal...tapi untunglah setelah perjalanan yg jauuuh, sampai juga di way kambas..
Setelah melihat gajah didepan mata, semua rasa lelah itupun hilang... ^^
Karena sudah sore, dan saya lihat warung2 diway kambas sudah tutup, sayapun pulang, walau hanya sebentar di way kambas, tapi yg penting sdh liat gajah :D
Ketika perjalanan pulang, hujan lebat pun turun membuat jalanan yang rusak semakin sulit dilewati, karena banyaknya jalan yg berlubang sehingga banyak genangan air dimana2... semakin lama saja perjalanan yg harus ditempuh :(
Sampai di bandar lampung sudah malam dan dalam keadaan lapar, kemudian sayapun hunting bakso sony yg terkenal di lampung itu..
ternyata baksonya memang enak dan kenyal.. harganyapun cukup murah, seporsi bakso dan segelas jeruk hangat hanya tigabelas ribu rupiah :D
to be continued...
Langsung saja saya meminta wangsit dan info ke mbah google mengenai lampung, dan juga tidak lupa mencari teman perjalanan ke lampung di milis IBP...
Sesudah semua tugas selesai dilampung, kesempatan itupun tak disia-siakan. Saya mulai mencari penginapan yang terjangkau, karena saya akan menginap melebihi waktu yg disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan info, penginapan dilampung banyak terdapat didaerah jl. raden intan. Mulailah saya mencari penginapan menggunakan ojek. Ternyata tukang ojeknya tidak tau mengenai penginapan yg murah, jadilah saya berjalan kaki mencari penginapan di sepanjang jalan raden intan.
akhirnya didapatlah penginapan yg lumayan murah, untuk kelas ekonomi, kamarnya sudah tersedia fasilitas ac, dan air hangat..dan posisinya tepat di pinggir jalan... nice..
untuk mencari makan pun mudah, tinggal naik angkot sekali yang berwarna hijau, sudah sampai di pusat kota, ada banyak tempat makan dan mall yang berjejeran... ongkosnya cukup dua ribu rupiah saja ;)
First destination,
setelah bertanya2 pada petugas hotel dan tukang parkir, saya berangkat ke pantai pasir putih (belakangan sy baru tahu ternyata di lampung banyak sekali pantai yg namanya pasir putih).
Dari Jl. Raden intan untuk ke pantai pasir putih harus tiga kali naik angkot.. Pertama naik angkot berwarna ungu sampai di terminal teluk, sesudah itu sambung angkot berwarna oranye, bilang saja ke supirnya klo kita ingin ke pantai pasir putih, nnti diberhentikan ditempat untuk menyambung angkot hijau kesana... masing2 angkot hanya dua ribu rupiah..
Menurut info, waktu tempuh dari bandar lampung ke pantai pasir putih hanya satu jam..
kenyataannya... memang satu jam, tapi jauuuuuuuuuuh sekali.. Di angkot, sy mengobrol dengan penumpang disana karena sy harus rajin2 bertanya agar tak tersesat dilampung, maklum saya sangat buta sekali tentang lampung, belum lagi saya dengar berita2 tentang rawannya lampung.
Tapi setelah mengobrol dengan penumpang diangkot, kesan seram itu hilang... ternyata mereka ramah2, walau logat bicara mereka agak keras.. Lucunya, sepanjang perjalanan, saya tidak merasa ada dilampung, tapi seperti di jakarta, banten, or jawa.. karena logat bicara orang2 ada yg jawa medok, sunda kasar, dan betawi yang kental...
Setelah satu jam perjalanan dan berganti2 angkot, akhirnya sampailah saya di pantai pasir putih...
Saat saya sampai disana keadaan sangat sepiii... yang ada hanya para pemilik warung pinggir pantai yang sedang rapi2 menyiapkan dagangannya, mungkin karena kedatangan saya terlalu pagi sehingga belum ada pengunjung yang datang.. HTM ke pantai ini dikenakan enam ribu rupiah perorang. Untuk pantai yang lumayan terkenal dilampung, pantai ini lumayan bersih, dengan warna air laut gradasi hijau toska dan biru... dan pantai yang putih bersih... sehingga lumayan bisa menghilangkan kepenatan dengan hanya duduk dipinggir pantai ini.
Disinipun kita bisa menyewa perahu yg banyak ditawarkan oleh para penarik perahu untuk menyebrang ke pulau diseberang (sy lupa namanya).. tapi karena saya hanya sendiri, takut juga untuk menyebrang sendirian ke pulau dan juga belum ada pengunjung di pagi itu...
Setelah cukup lama di pantai, saya putuskan untuk ke museum lampung. Sebelum kesana saya minta petunjuk ke mbah google, ternyataaaaaaa.... museum lampung tutup jam 10 pagi...
APAH???!!! jam 10 pagi udah tutup museumnya????
akhinya, karena masih pagi, dan juga karena sudah ada dilampung.. rasanya tidak lengkap kalau tidak ke way kambas...
Setelah bertanya sana-sini, rasanya sangat tidak mungkin untuk ke way kambas menggunakan angkot, karena memang tidak ada angkot yang ke sana... dan juga jarak yang jauuuuuuuh sekali dari bandar lampung... menurut yang saya baca dari mbah google, lama perjalanan bandar lampung-way kambas hanya 2,5 jam...
Akhirnya karena kondisi seperti itu, diputuskan utk merental mobil.. kebetulan sy juga dpt yg murah utk 12 jam hanya 200rb sajah :D *lucky me...
Perjalanan ke way kambas ternyata jauuuuuuh sekali, melewati hutan2 dan jalan yg rusak parah... info yg saya dapat hanya 2,5 ternyata BOHONG!!!! karena yg sesungguhnya bandar lampung-way kambas memakan waktu 4 JAM!!
untung saja supirnya baik hati dan informatif... sehingga was2 saya hilang, bagaimana tidak, sendirian dilampung melewati hutan2 bersama supir yg saya tidak kenal...tapi untunglah setelah perjalanan yg jauuuh, sampai juga di way kambas..
Setelah melihat gajah didepan mata, semua rasa lelah itupun hilang... ^^
Karena sudah sore, dan saya lihat warung2 diway kambas sudah tutup, sayapun pulang, walau hanya sebentar di way kambas, tapi yg penting sdh liat gajah :D
Ketika perjalanan pulang, hujan lebat pun turun membuat jalanan yang rusak semakin sulit dilewati, karena banyaknya jalan yg berlubang sehingga banyak genangan air dimana2... semakin lama saja perjalanan yg harus ditempuh :(
Sampai di bandar lampung sudah malam dan dalam keadaan lapar, kemudian sayapun hunting bakso sony yg terkenal di lampung itu..
ternyata baksonya memang enak dan kenyal.. harganyapun cukup murah, seporsi bakso dan segelas jeruk hangat hanya tigabelas ribu rupiah :D
to be continued...
Tuesday, February 1, 2011
chalwanka
Kemarin waktu nemenin temen buka puasa di atrium, waktu lewat ground floor nya, terdengar sayup2 suara merdu alat musik yang menenangkan... Pas dilihat, ternyata lg ada promo chalwanka, dan kebetulan ada Mr. Pacha sendiri yang mengenalkan alat musik dari peru sambil memainkannya...
wow its so peacefull....
Akhirnya, karena musiknya enak, dibelilah cd musik chalwanka dua buah... lumayan buat relaksasi. Karena kebetulan ada Mr. Pacha-nya, kesempatan untuk minta tanda tangan di cd lagu dan foto bareng tak boleh terlewatkan :D
berikut info tentang chalwanka : merupakan group musik etnik dari pegunungan andes, amerika selatan. Chalwanka berasal dari bahasa asli suku inka yaitu bahasa quechua (Kechua)yang artinya ikan batu.
Pendiri Chalwanka adalah seorang musisi yang bernama Pacha dari Peru. Dengan alat musik Zamponas (zamponyas) dan Quenas (kenas).
Subscribe to:
Posts (Atom)